Banyak dari para peneliti bahasa rupa berpegang pada satu buku yang ditulis oleh Tabrani. Buku berjudul "Bahasa Rupa" merupakan kumpulan tulisan Tabrani dari sejumlah makalah ilmiah, oleh karena itu cukup sulit untuk diikuti sebagai satu acuan penelitian. Dari sini dapat dibayangkan betapa sulitnya mengembangkan buku ini, karena-Nya syukur alhamdulillahirabbilallamin saya panjatkan kepada Allah SWT serta doa salawat kepada Nabiyullah Muhammad SAW. Lebih kepada panggilan hati buku ini ditulis hingga akhirnya sampai di tangan para pembaca yang budiman. Barangkali ini satu tanggung jawab yang dapat saya wujudkan, mengingat saya sempat melakukan penelitian bahasa rupa dan tidak ada buku panduan yang memadai selain buku yang ditulis oleh Tabrani, padahal penelitian demi penelitian telah banyak dilakukan. Hal tersebut menjadi pemantik saya untuk membuat buku ini. Salah satu yang menarik dari temuan Tabrani ialah Ruang Waktu Datar (RWD), sebuah adaptasi dari teori fisika modern Einstein yang kerap dikutip pada tulisan-tulisannya. Disebutkan bahwa setiap benda atau objek yang ada di dunia ini memiliki ruang dan waktunya masing-masing, ruang dan waktu pada masing-masing objek tidak sama persis antara satu dengan lainnya, objek-objek tersebut dapat bersamasama dalam satu tema. RWD menjadi indikator Tabrani untuk menemukan satu cara bercerita dari gambar-gambar yang selama ini terbenam. Penggalian demi penggalian telah banyak dilakukan Tabrani. Bandingannya dengan cara modern Naturalis Momen Opname (NPM) yang selama ini mendominasi cara baca gambar bercerita, membuka jalan bagi tersingkapnya beragam kemungkinan gambar-gambar bercerita. Namun demikian, penggalian yang dilakukan Tabrani belum begitu dalam, perlu tekat dan usaha yang kuat untuk menepis bongkahanbongkahan batu yang menghalangi jalan untuk mencapai dasar yang dalam, oleh karena itu, harapan saya, hadirnya buku ini akan membantu jalan tersebut. Pemahaman saya tentang teori bahasa rupa diperoleh atas jasa Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd. dan Drs. Dwi Budi Harto, M.Sn. Beliau berdua telah membuka tirai-tirai kebodohan dalam diri saya hingga memicu terciptanya buku ini. Sebagai bentuk taʼdzim seorang murid terhadap guru, saya merasa bersyukur karena telah berkenan memberikan pengantar bagi buku ini sehingga jalan saya menjadi semakin terarah. Saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya semoga kesehatan dan keberkahan Allah selalu menyertai bapak berdua beserta keluarga. Terimakasih saya sampaikan kepada guru saya Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, M.A. yang telah berkenan memberikan sebait kata berharga pada buku ini. Tidak lupa kepada kakak tercinta Arisianto yang telah menjadi teman diskusi selama ini, serta Dr. Sunarto guru yang banyak mengajarkan dan memotivasi saya untuk menulis. Terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua saya Ibu Suyati dan Bapak Somadiyono yang selalu memberikan doa dan restu kepada penulis, sehingga mempermudah jalan saya selama ini. Terimakasih juga kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan buku ini yang tidak dapat saya sebutkan satupersatu. Uraian di dalam buku ini dibuat ringkas dan runtut agar mudah dipahami. Secara runtut buku ini disusun ke dalam empat bab utama dengan sejumlah sub bahasan pada masingmasing babnya. Bab pertama mengenai teori bahasa rupa, di dalamnya termuat konsep-konsep tentang bahasa rupa; bab kedua menyoal mengenai sejumlah kata kunci yang digunakan dalam teori bahasa rupa; bab ketiga membahas mengenai kerangka penelitian bahasa rupa; bab terakhir membahas mengenai bahasa rupa untuk membaca sejumlah karya seni rupa. Harapan saya, semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi semua yang membacanya. Sebagai manusia saya menyadari bahwa buku ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu tegur sapa dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan. Tidak lupa, kepada penerbit saya sampaikan terimakasih atas kesediaannya menerbitkan buku ini. Selamat membaca.